Maf'ul Mutlak

المفعول المطلق
)MAF’UL MUTLAK(
Maf’ul Mutlak adalah kalimah isim yang terbaca nashob yang berada pada urutan ketiga dari tashrifannya fiil.
Dari definisi maf’ul mutlak tersebut memberi kepahaman bahwa:
1.      Maf’ul mutlak berupa kalimah isim
2.      Dibaca nashob dan dinashobkan oleh amil. Adapun amil yang menashobkan maf’ul mutlak ada kalanya:
a.      Fi’il taam yang mutashorif (maksudnya bukan fi’il naqhis dan fi’il jamid). Contoh : ضربت زيدا ضربتين
b.      Mashdar. Contoh : عجبت من ضربك ضربا شديدا
c.       Isim sifat. Contoh : أنا ضارب زيد ضرب أبيه
d.      Maf’ul mutlak terbuat dari mashdar yang merupakan urutan ketiga dari tashrifannya.
Syarat-syarat Maf’ul Mutlak
1.      Wajib dibaca nashob. Contoh : ضربتُ ضرْباً
2.      Maf’ul mutlak harus jatuh setelah amilnya, alias tidak boleh mendahului amilnya ketika berfaidah taukid (penguat).
3.      Maf’ul mutlak boleh mendahului amilnya apabila berfaidah nau’ atau ‘adad.
Contoh : ضربا شديدا ضربتُ زيدا, ضربتين ضربت زيدا
4.      Ketika maf’ul mutlak berupa isim istifham atau syarat, maka wajib mendahului amilnya, sebab istifham dan syarat merupakan lafazh yang berada diawal.
Contoh : ما أكرمت خالدا؟ (dengan apa kau memuliakan kholid)
            مهما تقف أقف     ( kapanpun engkau berdiri aku akan berdiri)
5.      Diperbolehkan membuang amilnya maf’ul mutlak yang berfaidah nau’ dan adad. Ini ketika terdapat qorinah yang menunjukan atas terbuangnya amil.
Contoh : أجلستَ؟ (apakah engkau telah duduk?) dijawab نعم جلوسا طويلا اي جلستُ  (benar, aku sudah lama duduk)
6.      Tidak boleh membuang amilnya maf’ul mutlak yang berfaidah taukid. Sebab fungsi taukid adalah menguatkan amilnya, andaikan amilnya dibuang maka hilanglah tujuan tersebut. Contoh : ضربتُ ضرباً
Pembagian Maf’ul Mutlak
Mashdar yang menjadi maf’ul mutlak terbagi menjadi dua:
1.      Mashdar Lafdhzi adalah mashdar yang sesuai dengan fi’ilnya baik lafzh maupun maknanya. Contoh: جلست جلوسا ً
2.      Masdar maknawiy adalah masdar yang sesuai dengan fi’ilnya hanya maknanya.
Contoh : جلست قعوداً
Lafadz-lafadz yang mengganti kedudukan mashdar
Ada beberapa lafadh yang bisa mengganti kedudukan Masdhar, sehingga ia bisa ditarkib menjadi Maf’ul Muthlaq, yaitu:
1.      Isim Masdhar
Contoh : اغتسلت غسلا
Lafadh غسلا ( mandi ) bukan Masdhar, tetapi isim Masdhar, karena Masdharnya اغتسل  adalah اغتسالا ( mandi )

2.      Sifatnya Masdhar
Contoh :سرت احسن السير  ( Aku berjalan dengan berjalan yang terbaik )

3.      Dhomirnya Masdhar yang dirujukan / dikembalikan pada Masdhar yang telah disebutkan
Contoh : اجتهدت اجتهادا لم يجتهده  ( Aku sangat rajin, tetapi dia benar-benar tidak rajin )

4.      Murodifnya ( sinonimnya ) Masdhar
Contoh : قمت وقوفا اى قياما          ) Aku sungguh telah berdiri )
            جلست قعودا اى جلوسا     ) Aku sungguh telah duduk )

5.      Lafadz yang menunjukkan macamnya Masdhar
Contoh : جلس زيد الاحتباء ( Zaid duduk dengan duduk memeluk lutut )
                        الاحتباء         Adalah salah satu bentuk duduk

6.      Lafadz yang menunjukkan bilangannya Masdhar
Contoh : فاجلدوا كل واحد منهما ثمانين جلدة (Cambuklah mereka berdua dengan 80 cambukan )

7.      Lafadz yang menunjukkan alatnya Masdhar
Contoh : ضربت اللص سوطا (Aku memukul pencuri dengan pecut )


8.      Lafadz ما dan اي istifham
Contoh : ما اكرمت خالدا  ( Dengan apa engkau memuliakan Kholid )
            اي عيش تعيش        ( Dengan kehidupan apa engkau bertahan hidup )

9.      Lafadz ما ,  اي dan مهما  syartiyah
Contoh : ما تجلس اجلس  ( Dengan duduk apa saja, maka aku akan duduk )
                        مهما تقف اقف      ( Kapan saja engkau berdiri, maka aku akan berdiri )
                        اي سير تسر اسير  ( Dengan berjalan apa saja, maka aku akan berjalan )
10.  Lafadh كل  , بعض , dan اي الكمالية yang di idhofahkan pada Masdhar
Contoh : فلا تميلوا كل الميل ( Jangan engkau cenderung dengan terlalu )
            سعيت بعض السعي   ( Aku telah berusaha dengan setengah usaha )
            اجتهدت اي اجتهاد    ( Aku telah rajin dengan sangat )

11.  Isim Isyaroh yang mengisyarohi Masdhar
Contoh : قلت ذلك القول ( Aku telah berkata dengan perkataan itu )

Makna/Faedah Maf’ul Mutlak
Masdhar yang menjadi Maf’ul Muthlaq memiliki tiga makna :
1.   Menguatkan (  تاكيد)
Contoh : يستريح السياح استراحة
2.      Menjelaskan Cara (بيان النوع )
Contoh : ضربت زيدا ضربا شديدا

3.      Menjelaskan Berapa kali ( بيان العدد)

Contoh : ضربت زيدا ضربتين

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Mu'jam Maqoyis Al-Lughoh

AL IJAZ